Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan saat ini belum waktunya bicara soal calon presiden untuk pemilu 2019 karena waktunya masih lama.
"Saat ini belum tepat untuk membicarakan calon presiden. Saat ini masih waktu untuk bekerja," kata Zulkifli Hasan, di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Kamis.
Menurut Zulkifli, partai-partai politik saat ini masih bekerja bagaimana turut berkontribusi membangun bangsa dan negara.
Masyarakat Indonesia, kata dia, masih banyak yang hidup miskin, sehingga partai politik perlu berkontribusi untuk membantu masyarakat.
"Saat ini kok udah ngomong capres. Masih jauh... malu dengan rakyat kalo sekarang udah bicara soal capres," kata Zulkifli.
Ketua MPR RI ini menambahkan, PAN baru akan membicarakan calon presiden pada 2018.
Menurut dia, PAN akan menyelenggarakan rapat kerja nasional (Rakernas) sekali lagi pada Agustus atau September 2018 guna menjaring dan menetapkan calon presiden.
Sebelumnya, Rakernas PAN di Bandung, pada 21-23 Agustus 2017, salah satu keputusannya adalah merekomendasikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada pemilu 2019.
Rekomendasi tersebut ditandatangani Ketua Tim Perumus Rekomendasi, Saleh Partaonan Daulay, dan Sekretaris, Harni Subhiarni.
Menurut Ketua Panitia Pengarah Rakernas PAN, Didik J Rachbini di Bandung, Rabu (23/8), seluruh Dewan Pimpinan Wilayah PAN dari seluruh
Indonesia, sepakat bulat mengusulkan Zulkifli Hasan sebagai sebagai bakal calon pimpinan nasional pada pemilu 2019.
"Namun, keputusannya diserahkan kepada Zulkifli Hasan, untuk menerima atau menolak, atau membuat keputusan lain," katanya
Source: ANTARA
GMT 16:35 2018 Wednesday ,31 October
Rescuers locate fuselage of missing Boeing planeGMT 12:48 2018 Tuesday ,16 October
Indonesia warns Australia over possible Jerusalem moveGMT 17:57 2018 Wednesday ,05 September
HM King congratulated by GPIC ChairmanGMT 09:07 2017 Sunday ,31 December
Australia, Indonesia work together on crisis response in BangladeshGMT 09:55 2017 Friday ,29 December
Deregulation key to crack down on graft: JokowiMaintained and developed by Arabs Today Group SAL.
All rights reserved to Arab Today Media Group 2021 ©
Maintained and developed by Arabs Today Group SAL.
All rights reserved to Arab Today Media Group 2021 ©
Send your comments
Your comment as a visitor