Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Nusa Tenggara Timur mengajak media massa lokal, baik cetak maupun elektronik untuk memberitakan berbagai potensi ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste dan Australia.
"Kita akui bahwa porsi pemberitaan terutama media massa lokal kita di NTT masih kecil khususnya untuk mengangkat berbagai potensi ekonomi di kawasan perbatasan negara," kata Tonny Kleden, Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Nusa Tenggara Timur di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu dalam diskusi publik mengenai Optimalisasi Peran Pers dan Generasi Muda dalam Memperkuat Rasa Kebangsaan di Perbatasan, yang digelar PWI NTT bersama Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI) di Kampus Universitas Muhammadiyah Kupang.
Menurutnya, kawasan perbatasan negara saat ini sudah menjadi isu penting bagi publik karena merupakan bagian prioritas pembangunan di era Pemerintahan Presiden Jokowi melalui nawacitanya ketiga dengan membangun Indonesia dari pinggiran.
"Berbagai infrastruktur seperti pos lintas batas, jalan, pertanian, hingga pemberdayaan masyarakat di perbatasan banyak mendapat sentuhan dari Pemerintah, namun belum begitu ditonjolkan melalui pemberitaan media lokal," katanya.
Menurutnya, banyak isu-isu perbatasan yang seyogyanya menarik untuk digarap dalam pemberitaan seperti pertahanan dan keamanan, ekonomi, pertanian, peternakan, sosial, budaya, dan pariwisata.
"Misalnya, seperti apa kehidupan para prajurit TNI bersama masyarakat di perbatasan dalam menjaga dan mempertahankan NKRI di beranda terdepan, bagimana kehdiupan ekonomi sosial hingga potensi pariwisata yang menarik di perbatasan perlu diceritakan lebih banyak," katanya.
Menurutnya, semakin banyak media massa menceritakan potensi kawasan perbatasan maka akan semakin menumbuhkan rasa nasionalisme dan kepercayaan diri masyarakat terutama generasi mudah untuk memiliki dan mempertahankan keutuhan NKRI.
Dalam konteks itulah, PWI memandang penting agar media massa setempat memberikan porsi yang cukup untuk terus memberitakan berbagai potensi kawasan perbatasan dalam mendukung pembangunan nasional yang dimulai dari wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal).
Kepala Seksi Teritorial Korem 161/Wirasakti Kupang Letkol Inf Afson Sirait dalam diskusi publik itu mengakui pemberitaan media massa untuk menggali berbagai potensi di wilayah perbatasan masih sangat kurang.
Ia mengatakan, berbagai upaya pembangunan dan pemberdayaan yang dilakukan TNI bersama pemerintah daerah dan masyarakat perbatasan juga belum banyak diekspos media massa.
"Banyak upaya yang kita lakukan dari pembangunan jalan, bedah rumah, sosialisasi, pendidikan dan pengajaran untuk masyarakat perbatasan, hingga menjaga ketahanan dan kedaulatan negara di tapal batas," katanya.
Menurutnya, upaya-upaya seperti itu perlu diceritakan kepada publik melalui pemberitaan untuk menunjukkan bahwa Pemerintah saat ini secara serius terus berupaya membangunan Indonesia dari daerah 3T itu.
"Dengan begitu akan menimbulkan rasa bangga dan kecintaan masyarakat untuk tetap menjaga dan mempertahankan NKRI dari berbagai tantangan di tepian Nusantara," katanya
Source: ANTARA
GMT 12:40 2017 Monday ,03 April
Credit Suisse claims innocence in global pressMaintained and developed by Arabs Today Group SAL.
All rights reserved to Arab Today Media Group 2021 ©
Maintained and developed by Arabs Today Group SAL.
All rights reserved to Arab Today Media Group 2021 ©
Send your comments
Your comment as a visitor